Friday, December 27, 2013


Saran untuk Penulis Indonesia
--Menuju Frankfurt Book Fair 2015


Publikasi dari Yayasan Lontar, Jakarta.

Pada 2015 mendatang Indonesia akan menjadi tamu kehormatan (guest of honor, GOH) di Frankfurt Book Fair (FBF) atau Pesta Buku Frankfurt, Jerman. FBF bukan saja pesta buku paling tua—diadakan sejak abad ke-15—pesta buku ini juga merupakan acara penerbitan terbesar di dunia. Setiap tahun, sekitar 7.500 peserta pameran berasal lebih dari 100 negara berkumpul di Frankfurt untuk jual-beli hak cipta. FBF mampu menarik minat 300.000 pengunjung, kira-kira 200.000 di antaranya merupakan para profesional di industri penerbitan, ditambah kehadiran lebih dari 10.000 jurnalis.

Undangan sebagai tamu kehormatan di FBF merupakan kesempatan sangat langka, bisa dibilang sekali seumur hidup. Dana yang harus dikeluarkan Indonesia agar dapat sukses di acara ini memang besar, tetapi manfaat atas kehadiran Indonesia sebagai tamu kehormatan di FBF 2015 tampaknya akan lebih besar lagi. Meski pesta tersebut hanya berlangsung selama lima hari, para penulis dari negara tamu kehormatan akan diundang ke Jerman enam bulan sebelumnya.

Indonesia memiliki banyak penulis berbakat tapi secara keseluruhan hanya beberapa saja yang karyanya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengubah keadaan ini? Sebagian jawabannya ialah dengan melatih para penulis cara-cara mempromosikan karya dan diri sendiri (pitching) sehingga mereka bisa memperkenalkan karya serta diri mereka secara lebih baik kepada para pembuat keputusan di industri penerbitan.

Demi mewujudkan hal itu, pada 12 Desember 2013, Yayasan Lontar bekerja sama dengan Goethe-Institut Indonesia mengadakan lokakarya bertema “Pengarang Indonesia di Panggung Dunia” (Indonesian Authors on the World Stage). Dalam lokakarya ini, Gioia Guerzoni, seorang pencari bakat sastra internasional, mendiskusikan sejumlah pokok bahasan penting bersama 30 penulis yang terpilih berpartisipasi dalam acara tersebut.

Lokakarya tersebut dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama membicarakan tentang para pelaku industri penerbitan serta fungsi dan peran mereka masing-masing.Kemudian dilanjutkan dengan tema “apa saja yang laku dijual di luar negeri”, dan terakhir adalah mengenai cara-cara dan pentingnya mempromosikan diri (pitching). Pada akhir lokakarya, para penulis-peserta melakukan simulasi atau latihan permainan keterampilan dasar berpromosi (pitching) yang mereka butuhkan untuk menembus pasar internasional.

Bagi seorang penulis, mencapai kesuksesan tiada lain ialah dengan menghasilkan buku yang ditulis dengan baik; namun mereka dapat membuka kesempatan agar sukses lebih besar lagi bila mengindahkan informasi yang disampaikan dalam lokakarya ini.

Saran-saran berikut ini berusaha menghadirkan kesimpulan informasi yang disampaikan kepada peserta lokakarya.
Gioia Guerzoni (ki.) dan John H. McGlynn (ka). Foto: Anwar Holid
Hal-Hal Utama

Jadi Anda ingin jadi penulis dan karya Anda dapat diterbitkan—jika Anda baca halaman ini, tak disangsikan lagi sepertinya Anda memang begitu. Apa saja hal-hal yang sebaiknya Anda ingat?Berikut ini beberapa di antaranya:

1.    Rendah hatilah dan banyak membaca.
2.    Menulislah dalam bahasa yang bisa mengungkapkan ekspresi terbaik diri Anda.
3.    Perhatikan kemampuan atau penguasaan Anda terhadap gaya dan genre tertentu.
4.    Perhatikan pembaca karya Anda: tempat (lokal vs global), usia (fiksi remaja, buku anak-anak, fiksi umum,  dan lain-lain).
5.    Buatlah jejaring dengan teman dan rekanan; mintalah saran dari mereka sebagai pembaca karya Anda.
6.    Jangan takut pada kecaman/kritik. Komentar pedas pada karya biasanya sangat bermanfaat.
7.    Tanya diri Anda sendiri apa menariknya karya Anda dan kenapa karya tersebut bisa menarik/memikat buat orang lain.
8.    Coba tampilkan cerita Anda atau bagian dari karya Anda yang lebih panjang di majalah atau blog, atau bahkan bisa juga terbitkan dulu karya itu di halaman Facebook Anda untuk memperoleh komentar/reaksi dari para pembaca sebelum Anda mendekati penerbit.

Hal Utama Lainnya

Statistik penerbitan dari seluruh dunia menunjukkan betapa ternyata sedikit sekali kemungkinan bagi seorang penulis mampu mencapai sukses secara komersial. Karena itu ingat-ingatlah juga beberapa hal berikut ini:

1.    Bersikaplah realistis. Hidup semata-mata dari menulis itu sulit, bahkan bagi penulis yang sudah terkenal sekalipun.
2.    Jangan mudah putus asa oleh penolakan.
3.    Milikilah selalu rencana cadangan. Ingatlah bahwa tidak semua orang pada akhirnya bisa menerbitkan karyanya.
4.    Memiliki sumber penghasilan yang dapat diandalkan bisa menjadi suatu keuntungan.

Diterbitkan: Mencari Penerbit Lokal

Saking berhasrat ingin diterbitkan, banyak penulis baru kerap menandatangani kontrak tanpa meneliti atau membacanya secara cermat. Anda adalah pemilik karya Anda sendiri. Karya itu adalah anak Anda sendiri. Pastikanlah bahwa karya tersebut mendapat perlakuan terbaik yang mungkin bisa Anda berikan.

1.    Pelajari peran atau tugas dalam dunia penerbitan. Karena Anda adalah pencipta karya itu, usahakanlah bekerja sama dengan profesional lain yang mau membantu kesuksesan karya Anda. Sejumlah orang yang bisa jadi akan bekerja sama dengan Anda di antaranya:
a.    Editor, bekerja memperbaiki karya penulis dan membuatnya bisa lebih laku dijual.
b.    Agen, mewakili penulis dan bertindak sebagai perantara penulis dengan penerbit. Agen biasanya bekerja untuk beberapa penerbit, dan sejumlah agen juga bisa menjadi editor yang hebat.
c.    Pencari bakat (scout), bekerja untuk berbagai penerbit atau agen, dan mencari bakat-bakat baru yang potensial.
d.    Penerjemah. Penerjemah sastra profesional kerap berperan sebagai pencari naskah untuk penerbit dan bisa menjadi editor yang baik pula.
2.    Ketahuilah hak-hak Anda dan kewajiban penerbit. Pelajarilah hukum hak cipta dan bacalah secara teliti dan apabila memungkinkan, bandingkan dengan kontrak-kontrak rekan penulis lainnya.
3.    Jangan tergesa-gesa mengirimkan naskah yang belum matang ke penerbit. Ada kalanya Anda cuma punya satu kali kesempatan untuk membuktikan diri Anda sendiri.
4.    Saat mengirimkan karya kepada sebuah penerbit, lampirkanlah lembar proposal penerbitannya (lihat contoh di bawah). Melampirkan proposal penerbitan bisa membantu Anda dalam persiapan mempromosikan diri secara lisan (lihat Promosi  Diri).
5.    Usahakan terbitkanlah karya Anda di penerbit yang bagus atau reputasinyabaik. Jangan menerbitkan buku di penerbit yang tidak jelas. Kalau tidak, buku Anda bisa jadi tidak terlihat.
6.    Anda adalah pemilik karya Anda sendiri dan memiliki kuasa atas hak-hak tertentu, misalnya hak penerjemahan, adaptasi film, dan sebagainya. Berhatilah-hatilah jika penerbit meminta hak cipta keseluruhan (global rights). Urusan dengan hak cipta internasional biasanya merupakan menjadi tugas agen.
7.    Self publishing (menerbitkan karya sendiri) bisa memiliki efek bumerang. Jangan menerbitkan karya sendiri kecuali Anda memiliki kemampuan profesional untuk memproduksi buku berkualitas—atau mampu membayar tenaga yang bisa mengerjakannya.

Bangun Citra Diri Anda Melalui Kemampuan Bersosial

Pada dasarnya, penulis sebenarnya bisa saja bersosial (misalnya melalui media sosial yang ada) dan “mudah bergaul” serta membuat jejaring dengan orang lain yang sangat mungkin bisa membantu meningkatkan karirnya.
1.    Secara umum dapat dikatakan bahwa bagi penulis masa sekarang ini, aktif di media sosial dan kehidupan nyata merupakan suatu langkah cerdas. Tinggalkanlah zona nyaman Anda.
2.    Gunakan media sosial sebagai alat, tapi sadarilah bahwa hal itu menghabiskan/membutuhkan waktu luang Anda.
3.    Miliki citra diri Anda secara online, misalnya dengan meng-google nama sendiri dan judul-judul buku Anda.
4.    Buat profil di LinkedIn, Facebook, Google+, Instagram, Twitter. Pastikan bahwa profil tersebut konsisten dan terus diperbarui. Semua itu akan menghasilkan halaman “peringkat Google” (Google rank) yang tinggi.
5.    Di profil online, beri petunjuk yang jelas cara mengontak Anda. Jika Anda tidak terus-menerus aktif di media sosial, beri alamat email.
6.    Bangun sendiri strategi Anda: tentukan topik Anda. Cobalah menjadi unik.
7.    Pelajari cara menggunakan “hash tags” (atau tanda pagar) dan mencari cara agar orang tertarik pada topik Anda.
8.    Jangan terlalu banyak berbagi dan jangan mencampurkan urusan bisnis dengan hal pribadi.
9.    Jadikan diri Anda mudah dihubungi.
10.    Ramahlah kepada para penggemar/follower: sebarkanlah komentar mereka, beri mereka perlakuan khusus, seperti contoh karya terbaru Anda, biarkan mereka berpartisipasi dalam pengalaman dan pencapaian Anda.
11.    Datanglah ke festival/acara-acara sastra. Ini merupakan investasi, dan di sanalah Anda bisa membangun kontak internasional.
12.    Hadiri lokakarya yang bisa membuat Anda belajar dan bertemu dengan penulis lain.
13.    Carilah beasiswa dan residensi penulisan.

Mendunia: Menemukan Agen dan Penerbit Internasional

Indonesia memiliki potensi publik pembaca yang sangat besar bagi karya Anda. Meski begitu, Anda juga ingin karya tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Jika demikian halnya, ada beberapa hal yang perlu diingat:
1.    Tanyalah pada diri sendiri apakah karya Anda bakal menarik bagi pembaca luar negeri.
2.    Jika Anda menganggap karya itu pantas diterjemahkan, ingatlah bahwa penerjemahan merupakan profesi dan butuh bertahun-tahun untuk menjadi seorang penerjemah karya sastra yang andal. Jangan mempercayakan karya Anda jika mereka bukan penerjemah profesional.
3.    Secara online carilah agen, scout, editor, dan penerbit yang paling tepat dan terbaik untuk Anda. Periksalah tingkat keprofesionalan mereka. Penulis mana saja yang mereka wakili, mereka bekerja untuk penerbit apa saja, dan seterusnya.
4.    Ingatlah bahwa editor yang baik dan terjemahan yang hebat bisa mengubah nasib sebuah buku.
5.    Meski topik tertentu lebih mudah dijual di luar negeri, misalnya cerita kontemporer, tentang kaum urban—jangan melakukan pendekatan terhadap tema tersebut kecuali Anda memang merasa nyaman melakukannya.
6.    Ingatlah bahwa rata-rata pembaca luar negeri mungkin hanya sedikit sekali mengenal inti cerita Anda. Jangan berprasangka apa pun tanpa mengecek lebih dahulu, tapi juga jangan terlalu berlebihan menjelaskan.
7.    Jangan terus-menerus mengganggu agen, scout, dan penerbit. Jangan pula memaksa memberi mereka buku Anda. Kirimilah mereka sinopsis buku Anda (book description), dan file pdf karya Anda bila mereka minta.
8.    Pelajari cara mempromosikan diri Anda (lihat Promosi  Diri), tapi ingatlah bahwa jenis karya tertentu sering kali lebih baik apabila dititipkan pada seorang agen yang memiliki kontak jaringan internasional. Ingatlah pula bahwa penerbit ingin menghasilkan uang dari Anda, sementara agen ingin menciptakan uang bagi Anda.
9.    Sadarilah batas diri Anda: butuh waktu untuk jadi penulis yang karyanya dapat diterbitkan dan bahkan bila Anda telah mencapai hal itu, sangat sulit untuk bisa dijadikan sumber penghidupan.

Promosi  Diri (The Pitch)

1.    Buatlah tulisan promosi diri Anda dalam satu halaman ringkas termasuk informasi biografi, sinopsis karya, juga komentar tentang karya itu. (Karena penerbit dibanjiri email dan proposal buku, promosi diri harus singkat dan semenarik mungkin.)
2.    Kalau kemampuan bahasa Inggris Anda belum bagus, tulis promosi dalam bahasa Indonesia dan minta bantuan tenaga profesional untuk menerjemahkan ke bahasa Inggris.
3.    Panduan untuk promosi diri:
       a. Siapa saya?
       b. Apa yang telah saya tulis?
       c. Siapa pembaca karya saya?
       d. Kenapa buku saya bisa menarik bagi pembaca lokal/luar negeri?
4.    Praktikkan cara melakukan pitching selama tiga menit bersama teman; itu bisa bermanfaat dalam situasi sesungguhnya atau dalam pertemuan sosial.

Contoh Susunan Proposal Penerbitan

1.    Judul karya yang diajukan.
2.    Detail mengenai penulis:
       a. Nama lengkap sebagaimana yang digunakan di setiap terbitan:
       b. Alamat surat/pos:
       c. Nomor telepon, fax (jika ada):
       d. Alamat email:
       e. Afiliasi (tempat kerja, institusi, komunitas, dan lain-lain):
       f. Daftar terbitan/karya lainnya:
3.    Keterangan apakah seluruh naskah atau ada bagian tertentu sedang dalam pertimbangan pihak lain, ditunda penerbitannya, atau telah diterbitkan sebelumnya.
4.    Isi buku (daftar isi).
5.    Pernyataan singkat tentang tema atau argumen atas buku yang diajukan.
6.    Kesimpulan ringkas atau abstrak isi buku tersebut.
7.    Pernyataan tentang bagaimana naskah tersebut dapat diterima (berharga) dalam situasi sastra sekarang terkait soal inti cerita karya Andadan apakah ada unsur baru yang disumbangkannya.
8.    Untuk naskah yang pada dasarnya sudah utuh/lengkap, sebutkan jumlah kata di dalam naskah, dan jika ada, jumlah ilustrasi, tabel, ataupeta.
9.    Pernyataan singkat mengenai kualifikasi penulis.
10.    Tunjukkan semua yang dapat diprakirakan sebagai potensi pasar karya Anda dan kenapa menurut Anda buku tersebut bisa menarik minat buat para pembeli.[]

Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Anwar Holid.

Link terkait: http://bit.ly/1kHlQmn (versi English).

4 comments:

Anonymous said...

Makasih Mas,
ini sangat bermanfaat.
Jadi ingin kembali menulis lagi.

Anwar Holid said...

sama-sama. makasih juga sudah baca posting bermanfaat dan informatif tersebut.

keep your hand moving. keep up the good work.

Ahmad Lukman said...

Mencerahkan. Ada banyak hal yang didapat. Ternyata, menulis itu bukan sekedar menmpahkan tinta. :)

Unknown said...

Makasih mas, infonya penting dan sangat membantu :)
Salam kenal dari saya :)