Tuesday, November 08, 2011

Menuntaskan Keriaan Ulang Tahun
---Anwar Holid

Deep Cuts, Volume 3 (1984–1995)
Band: Queen 
Jenis: album kompilasi
Rilis: 5 September 2011 
Rekaman: 1984–1995 
Genre: Rock 
Durasi: 57:01 
Label: Universal Music, Island Records


Deep Cuts, Volume 3 (1984–1995) adalah paket ketiga seri kompilasi seleksi lagu-lagu minor dari lima album studio terakhir dalam karir Queen, yaitu The Works, A Kind of Magic, The Miracle, Innuendo, dan Made in Heaven.

Pada periode ini sejumlah kritik menyatakan bahwa Queen sebenarnya sudah lelah dan habis. Meski begitu faktanya Queen tetap masih mampu menciptakan sejumlah hits lepas betapa di sepanjang periode ini karir mereka naik-turun. Buku panduan 1001 Albums You Must Hear Before You Die dengan tega menyatakan bahwa kelima album Queen tersebut tak ada yang pantas didengarkan untuk sepanjang dekade '80 - '90-an. Pendapat ini mungkin ada benarnya. Tahun 80-an adalah milik Michael Jackson, sementara tahun 90-an dilanda gerakan grunge dan alternatif rock. Band-band seangkatan Queen menjadi dinosaurus: besar, bagian dari klangenan generasi tua dan mapan, tapi menjelang punah.

Queen juga berpikir ulang menimbang karir mereka: bagaimana agar tetap bisa berpengaruh dalam skala besar. Apa mereka harus merevitalisasi ciri khas grandeur, berlapis-lapis, dan rumit di awal karir atau menjadi band rock yang langsung dan simpel? Hasilnya beragam: The Works dan A Kind of Magic bisa dibilang straight rock, sementara The Miracle, Innuendo, dan Made in Heaven kembali terasa agung, dihiasi banyak elemen bernuansa orkestra dan harmoni berlapis-lapis. Di luar segi musikal, mereka menciptakan rekor baik sebagai band yang mampu mengumpulkan penonton paling banyak ataupun rekaman mereka paling banyak dikoleksi para audiophile.

Apa kompilasi ini bisa diabaikan?

Deep Cuts, Volume 3 secara aneh gagal menghasilkan kesan kuat sebagaimana dua Deep Cuts sebelumnya. Bisa jadi karena pilihan tracknya terasa begitu tipikal dan seragam sehingga menghasilkan nuansa yang nyaris sama dengan kompilasi Greatest Hits III atau kompilasi komersil Queen lainnya. Lagu minor dan big hits jadi terdengar tidak relevan dan sulit dibedakan.

Lagu yang distingtif dalam kompilasi ini bisa jadi hanya Is This The World We Created...?, Don't Try So Hard, One Year of Love, dan Bijou. Keempatnya lagu slow yang kontemplatif. "Bijou" membuktikan bahwa ketika zaman rock menilai solo gitar sudah usang, Brian May masih bisa menciptakan lick yang mencuri perhatian dan menyadarkan orang betapa hebat band ini secara keseluruhan. Namun lagu seperti I Was Born To Love You membuat kompilasi ini jadi parah. Ini adalah lagu pop cengeng yang diaransemen ulang setelah Freddie Mercury meninggal dunia agar terdengar jadi hard rock khas Queen.

Pendapat bahwa di dekade '80 - '90-an Queen sudah kepayahan mungkin ada benarnya, meski berkat pengalaman dan pendukung yang kuat, band ini tetap mampu mengolah formula untuk menciptakan lagu sukses. Karena itu kenapa tidak sekalian memasukkan lagu yang bernuansa sangat beda, seperti Rain Must Fall yang berirama Karibia, Pain Is So Close To Pleasure yang memperlihatkan kekuatan vokal falseto Freddie, atau Delilah yang lucu. Mungkin itulah cara mendengar Queen dari sudut pandang lain. Walhasil, kompilasi Deep Cuts, Volume 3 (1984–1995) ini seperti sekadar melunasi formalitas untuk merayakan ulang tahun ke-40 karir mereka mewarnai musik rock.[]

Anwar Holid

Link terkait:
http://en.wikipedia.org/wiki/Deep_Cuts,_Volume_3_(1984%E2%80%931995)

2 comments:

www.cocinas.tv said...

I believe one and all must glance at it.

wawan said...

kayaknya gambarnya itu diambil dari videoklip waktu mereka nyanyi princes of universe deh mas :). saya ingat banget sawed off mic sama baju tanpa lengan plus kang fredie sama baju panjangnya oom bassist.