Showing posts with label Kanisius. Show all posts
Showing posts with label Kanisius. Show all posts

Thursday, July 09, 2009



Bicara Filsafat Dalam Bahasa Semua Orang

--Anwar Holid

Lebih dari seratus orang hadir menyimak diskusi bertajuk "pemurnian pikiran melalui filsafat," menghadirkan Jalaluddin Rakhmat dan Yosef Dedy Pradipto.

BANDUNG - Penerbit Kanisius mengadakan diskusi buku filsafat yang berhasil menyita perhatian banyak orang. The Story of Philosophy karya Bryan Magee (Kanisius, 240 h.) mampu menarik banyak massa, terutama kalangan muda. Aula Gedung Pasca Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung pada Senin, 6 Juli 2009 penuh. Banyak hadirin mesti menyiapkan kursi sendiri karena yang disediakan panitia sudah penuh terduduki.

Tawaran panitia memang menarik. Dalam acara itu peserta bisa mendapat buku pengantar filsafat dengan kemasan mewah itu seharga Rp.250.000,- sekaligus mendengar komentar kedua sarjana mengenai relevansi filsafat bagi manusia. Jalaluddin Rakhmat menyoroti salah satu detail buku tersebut, yaitu fragmen pencerahan filsafat Boethius ketika ia menyelesaikan buku De Consolatione Philosophiae (Penghiburan Filsafat) sambil menunggu hukuman mati atas tuduhan makar. Sedangkan Dedy Pradipto memancing penasaran dengan melontarkan pernyataan retorik, "Apa filsafat masih berguna sekarang ini?" Menurut dia, filsafat kerap jadi anak tiri dalam aspek kehidupan manusia, padahal sebenarnya ia merupakan fondasi bagi pembentukan karakter manusia.

The Story of Philosophy merupakan buku pengantar filsafat yang istimewa. Ia merupakan karya seorang sarjana filsafat yang juga ahli di bidang media dan jurnalistik. Hal ini membuat bukunya berhasil memaparkan kajian filsafat menjadi sesuatu yang bisa dinikmati pembaca manapun, dengan segala ciri khas filsafat tetap melekat padanya. "Buku ini membuat filsafat jadi segar," kata Jalaluddin Rakhmat. Dedy Pradipto yang mengajar filsafat di beberapa universitas menyatakan, "Penerbitan buku ini upaya yang sangat berani. Sangat bagus jadi buku wajib mahasiswa saya." Secara berseloroh dia bilang, "Kalau yang meringkas tidak paham filsafat, bisa-bisa pembaca kena stroke."

Magee menyajikan filsafat dalam bahasa semua orang, dari sudut pandang "kita." Ia bicara dalam tataran sehari-hari, berhasil melenturkan yang sulit menjadi sederhana, dari rumit menjadi simpel. Beragam buku pengantar filsafat memang telah hadir di toko buku, termasuk di antaranya berupa komik, meski efektivitasnya mengantarkan filsafat masih bisa dipertanyakan. Tampak ada upaya memopulerkan filsafat oleh berbagai pihak. Magee termasuk yang paling berhasil. Sebagai penggugah selera terhadap filsafat, buku dia penuh oleh ilustrasi yang relevan, baik para filosof maupun objek terkait topik pembicaraan. Dia menyajikan peristiwa apa yang melahirkan pemikiran filsafat dari zaman ke zaman, sejak pra-Socrates sampai gegap gempita kemunculan posstrukturalisme.

Filsafat berfungsi sebagai semacam alat bantu fleksibilitas manusia selama mengarungi arus kehidupan. "Ia juga menghindarkan kita dari fundamentalisme," tegas Dedy.
Selain mengajarkan kebajikan, Jalaluddin menyebut bahwa filsafat mampu mempertemukan nilai-nilai universal yang ada dalam semua agama. Kaitan antara filsafat dan agama termasuk sangat dekat, meskipun pertentangan terus terjadi hingga saat kini. Jalaluddin menyebut bahwa sekarang ateisme terasa begitu digjaya mengadapi agama, apalagi pemikiran tokoh seperti Richard Dawkins sangat berpengaruh dan diminati.

Antusiasme publik terhadap diskusi buku filsafat ini memunculkan optimisme, meskipun konsumerisme, propaganda politik, godaan popularitas, juga budaya instan terus menggerus hidup manusia, keinginan untuk menjernihkan pikiran dan condong pada kebajikan tetap muncul.[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

Situs terkait:
http://www.kanisiusmedia.com

Sunday, July 05, 2009



Takhayul Membakar Dunia, Filsafat Memadamkannya

--Anwar Holid

The Story of Philosophy karya Bryan Magee (Kanisius, 240 h.) menyediakan banyak bahan bakar untuk perbincangan seru. Buku ini bukan saja membahas berbagai kecenderungan filsafat dari zaman ke zaman, melainkan juga memantik rasa penasaran, sebenarnya filsafat itu apa guna bagi manusia. Lebih dari itu, The Story of Philosophy terbit luks dengan desain mewah dan kuat.

Menggunakan art paper, hard cover, ilustrasi berwarna, buku ini memadukan kekuatan visual art dan keluwesan Bryan Magee mengisahkan sejarah panjang filsafat dari zaman pra-Socrates hingga zaman posmodern. Unsur visual art yang amat kaya dan relevan dengan setiap subjek pembahasan dalam buku ini terutama diambil dari lukisan, fotografi, patung, etsa, juga arsip-arsip berupa poster, ilustrasi surat kabar dan majalah.

Di Bandung, Kanisius mengundang KH Prof. Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. dan Rm. Dr. Yosef Dedy Pradipto, Pr. L.Th., M.Hum. untuk membangkitkan semangat publik terhadap pemikiran. Keduanya akan bertemu pada Senin, 6 Juli 2009, mulai pukul 18.30 di Aula Gedung Pasca Sarjana Unpar, Jalan Merdeka No. 30.

Peminat bisa mendapat buku + tiket seharga Rp.250.000,- dalam acara ini, sementara bila ingin hadir dan terlibat dalam pertemuan, tiket masuk Rp.25.000,- Panitia menyediakan sertifikat dan snack.

Tiket box:
* Kanisius Cabang Bandung, Jalan Parakan Resik No. 10, Batununggal, Bandung. Tel. (022) 7512444
* Andi: 08172328361
* Yunanto: (022) 70371434
* Masmuni Mahatma: 08172322278
* Anwar Holid: (022) 2037348, 085721511193

Sebuah diskusi filsafat bisa jadi hanya berlansung kurang dari dua jam. Tapi setelah diskusi resmi bubar, justru pertanyaan-pertanyaan berhamburan dengan semangat. Para peserta yang penasaran atau orang yang masih haus jawaban lantas mencari-cari sumber pengetahuan tiap kali ada kesempatan. Lantas ia kembali mengolah pemikiran, mengungkapkan lagi, mengkritik, menawarkan kepada publik, bertaruh baik dengan keyakinan sendiri maupun gagasan orang lain.

Pergumulan itu membuat diskusi filsafat sebenarnya terus berlangsung sepanjang waktu. Ia terjadi dalam buku, di ruang kelas, industri, bahkan obrolan sehari-hari.

"Barangkali memang tidak akan pernah ada jawaban akhir," tulis Bryan Magee pada ending buku ini. "Tetapi ada banyak hal bagus di depan untuk kita pelajari."[]

Anwar Holid, bekerja sebagai editor dan penulis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.