Wednesday, July 05, 2006

Piala Akhirat (contemplation)
-----------------------------
>> "hdmessa" <hdmessa@yahoo.com>


Ahli filsafat kuno, menyebut juga manusia dg istilah "Homo ludens" (makhluk yg senang bermain ), karena bermain, adalah salah satu karakter dasar kita semua, mulai dari anak kecil sampai orang tua, dari permainan yg ringan dan sederhana sampai permainan yg serius bahkan membahayakan.

Sepakbola, atau sering kita sebut dg main bola, adalah juga sebuah permainan, walaupun pada beberapa keadaan, bisa menjadi begitu serius, bagaikan agama. Seperti kegiatan piala dunia telah menjadi bagaikan kegiatan ritual berkala yg dinanti nanti. Dalam moment piala dunia, orang bisa menjadi begitu antusias, fanatik bahkan sampai memuja2, kesebelasan atau pemain bintangnya. Di beberapa negara Eropa, bahkan lapang bola, lebih diminati dan ramai dibanding gereja misalnya, sepakbola sebagai permainan bisa pula menjadi sesuatu yg sakral, bagaikan agama!

Sepakbola sebagai permainan, bisa juga kita lihat sebagai analogi dari perjalanan hidup kita di dunia ini Permainan sepakbola memiliki batas waktu, 90 menit adalah jatah waktu dalam sebuah pertandingan bola, banyak hal terjadi selama waktu tsb, namun hanya sebanyak itulah jatah waktunya, tak lebih dan tak kurang. Begitu pula kehidupan ini, masing2 kita mendapatkan jatah waktunya masing2, namun berbeda dengan main bola, jatah waktu hidup kita tak bisa dipastikan, apakah panjang atau pendek umurnya, namun yg pasti, masing2 kita hanya mendapatkan jatah hidup sekali, dan terserah kita masing2 mau seperti apa hasilnya, seperti main bola, kalah, seri, atau menang.

dalam 90 menit jatah waktu bermain bola, setiap pemain harus selalu ingat waktu dan memanfaatkan setiap kesempatan utk mencapai tujuannya (goal), bila ada pemain yg bersantai santai atau malah duduk saat pertandingan, bisa ditarik keluar oleh pelatihnya digantikan pemain lain. atau misalnya telah menang, kemudian bersantai2 saja, salah juga, karena ada kemungkinan ia dikalahkan oleh kesebelasan lawannya, pokoknya sepanjang jatah waktu 90 menit yg tersedia harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sampai detik terakhir sekalipun (injury time) bila seorang pemain bola, bermalas malasan, ada resiko ditarik ke luar lapangan, diganti pemain lain. Bila berperilaku jelek, spt melakukan kecurangan atau mencelakakan orang lain, ia bisa dapat peringatan berupa kartu kuning atau bahkan kartu merah, sehingga terpaksa dikeluarkan. begitu pulalah hidup ini, kita harus memanfaatkan jatah waktu hidup / umur kita selama di dunia ini, dengan sebaik mungkin berjuang, untuk mencapai tujuan hidup ini (goal = tujuan ; english), bila bermalas malasan atau menyia nyiakan jatah hidup ini, kita akan mendapat penilaian yg jelek, atau bahkan berperilaku negatif, bisa2 kita dapat kartu kuning / kartu merah.

dalam kehidupan itu berarti kita banyak mendapat hambatan hidup, spt sakit, kecelakaan atau bahkan kematian sekalipun, artinya kita ditarik dari lapangan kehidupan ini, ataupun bisa pula kita terus hidup sampai masa tua, tapi kita gagal (tidak mendapatkan goal - tujuan hidup) sungguh merugi pula, bila ada pemain bola yg tak tahu arah gawang, tak tahu kemana akan mencetak goal, itu adalah bagaikan orang yg tahu tujuan (goal) hidupnya, bagaikan pemain bola, ia hanya berlari kesana kemari tak tentu arah, ke mana bola bergulir.

Ia hidup di dunia, tanpa tahu untuk apa ia hidup, dan apapula yg dicarinya dalam kehidupan ini, Ia hanya ikut arus apa yg dilakukan kebanyakan orang.

dalam pertandingan,perlu juga ada strategi saat masa awal ketika tenaga masih kuat, di pertengahan dan pada masa menjelang pertandingan berakhir. saat awal tenaga masih kuat, bisalah berlari kencang, namun di waktu akhir, tenaga sudah mulai habis, saatnya bukan hanya sekedar fisik yg diandalkan, tapi otak pula (strategi), pemain yg baik, bisa mengatur timing (waktu) dg baik dalam perjalanan waktu kehidupan, kita harus tahu diri pula, bagaimana bersikap ; saat masih kanak2, muda, dewasa dan tua.

anak muda, yg masih berlaku seperti anak kecil, spt cengeng, penakut, kita sebut sebagai orang yg bersifat ke kanak kanakan. sedangkan orang tua, yg masih berperilaku spt anak muda, seperti mereka yg walau sudah punya istri dan anak, tapi masih senang juga larak- lirik, menggandeng wanita lain, mereka di istilahkan sbg orang tua yg tak tahu diri. umur tambah tua, tapi tak bertambah dewasa. bahkan ada orang tua yg walau sudah mendekati akhir hayatnya, tapi masih terus saja mencari2 harta, tahta dan wanita, bukannya mempersiapkan bekal utk kehidupan setelah matinya.

haraplah di ingat pula, bahwa pemain bola, tak selalu sampai akhir waktu, ada pula yg diganti di tengah permainan, atau dapat kartu merah, dikeluarkan wasit, atau cedera. Begitu pula hidup ini, tak selalu orang hidup sampai usia tua, banyak pula anak kecil dan pemuda yg telah dijemput ajal, kecelakaan, sakit, dll. Karenanya selalulah bersiap setiap saat, bila suatu saat jatah umur kita akan berakhir, berusaha bermain sebaik mungkin selama kita masih berada di lapangan kehidupan ini.

orang yg berhasil dalam perjalanan hidup ini, adalah bagai pemain sepakbola yg bermain dengan keahlian yg baik, tahu pengaturan waktu dan mencetak goal kemenangan. Pemain tersebut akan mendapat pujian dari penonton, pelatihnya dan khususnya dari tempat mana ia berasal (misal negara/klub dll). Mereka yg berperilaku tidak baik, akan mendapat peringatan.
dalam kehidupan, mereka yg memanfaatkan setiap waktu dalam kehidupan ini sebaik mungkin, utk berbuat kebaikan, serta memiliki tujuan hidup yg jelas (goal), mereka berhasil mencapai tujuan (goal)nya tsb, dan mendapatkan pujian dari mana kita berasal, pencipta kita semua, Allah swt.

cobalah bayangkan, bagaikan seorang pemain bola, bila dianalogikan dalam perjalanan hidup ini, apakah orang akan bangga, senang dg kita, apakah Allah akan memuji kita pula ?, atau malah sebaliknya orang lain akan banyak mencela atau men jelek jelekan kita? dalam pertandingan sepakbola, hasil akhir, belum bisa dipastikan sampai peluit terakhir dibunyikan, bisa jadi awalnya mereka menang, tapi pada saat2 terakhir (injury time) bermain buruk, sehingga mereka terkalahkan, karena berjuanglah sampai saat terakhir, dan pada saat terakhir itulah, saat yg menentukan. dalam bahasa agama, diistilahkan dengan husnul khotimah (akhir yg baik), ada orang yg baik kelakuannya, tapi ternyata terpedaya syaitan sehingga melakukan dosa, dan mati dalam kekafiran. sebaliknya ada pula orang yg banyak kesalahan, tapi ia bertobat melakukan kebaikan, sehingga berakhir dengan kebaikan. Kita harus selalu waspada, tidak menyombongkan diri, sepanjang perjalanan hidup ini, karena bisa jadi suatu saat kita akan mendapatkan ujian yg berat yg bisa membuat kita jauh dari tujuan hidup kita semula.

Pemain sepakbola yg baik, membangun kebersamaan dg yg lainnya, saling bantu dengan teman dengan pimpinan kapten kesebelasannya serta mengikuti arahan dari pelatihnya. Begitu pula dalam hidup ini, kita harus bekerjasama dengan orang lain, saling tolong menolong dalam kebaikan, mengikuti arahan pimpinan dan utamanya selalu mengikuti petunjuk hidup yg diberikan oleh pencipta kita semua. Kebersamaan mendapatkan penilaian yg tinggi, dalam hal ibadah, seperti berlipat gandanya nilai ibadah, kalau kita sholat berjamaah, dibandingkan sholat seorang diri.

Dalam perjalanan hidup ini, kalau ingin selamat kita bisa selalu memintakan pertolongan dan bantuan dari Allah swt, agar kita selamat dalam hidup ini, sampai ke akhir masa hidup kita, sampai saat injury time.sampai saat peluit sangkakala kiamat di tiupkan. Karena nilai hasil yg didapat dari sepakbola, adalah hasil akhir setelah pertandingan selesai, begitu pula hidup di dunia ini, semua ini, hanyalah sebuah usaha, sebuah perjalanan, hasil akhirnya akan kita dapatkan di akhirat kelak .

Teringat waktu pertandingan hidup yg terus bergulir, kita harus menyadari bahwa setiap saat,telah berkurang pula jatah umur ini, makin mendekati waktu peluit panjang terakhir dibunyikan. mudah2 an pada waktu hidup yg masih tersisa ini, bisa di jalani dengan baik, mencapai tujuan (goal), kemenangan hidup, namun bukan mengejar piala dunia, tapi piala akhirat, kebahagiaan abadi, kemenangan yg sebenarnya kalau di piala dunia, hanya sebagian pemain /negara yg ikut, sebagian besar orang hanya jadi penonton, sedangkan untuk piala akhirat, semua kita akan "ikut serta" jadi "pemain", waktunya adalah sejak ibu melahirkan kita, sampai ajal menjelang....

wassalam

HM
http://hdmessa.multiply.com/journal
dari pinggir lapangan sepakbola kertamanah, tanah lapang di bukit kecil, dikelilingi hamparan kebun teh gunung malabar dalam naungan kabut tipis, yg tertiup semilir angin sore yg dingin pangalengan bandung selatan. Date: Selasa 27 Juni 2006 13:53

No comments: