Monday, April 27, 2009




Pergolakan Spiritual Empat Orang Mualaf

--Anwar Holid

SEEKING TRUTH FINDING ISLAM: Kisah Empat Mualaf yang Menjadi Duta Islam di Barat
Penulis: Anwar Holid
Penerbit: Mizania, 2009
Halaman: 184
Harga: Rp.29.000.00
ISBN: 978-602-8236-30-0
Kategori: Biografi


"Setiap tahun, sekitar 25.000 orang menjadi Muslim di Amerika Serikat. Pasca 11 September, jumlah orang yang bersyahadat 4 kali lipat." Demikian dari New York Times.

Jalan hidup manusia sulit ditebak. Dari awal yang amat jauh dari agama, orang bisa menjadi perindu Tuhan dan mencari jalan untuk menghampiri-Nya. Kisah hidup para mualaf--yakni orang yang masuk Islam--memberi kita banyak pelajaran tentang hal ini.

Buku ini menyajikan empat mualaf di Dunia Barat yang mampu menjadi "duta" Islam melalui pengabdian kepada masyarakat dan teladan tentang sikap hidup Muslim sejati. Dengan demikian, mereka juga "berjihad" memerangi prasangka terhadap Muslim dan agama Islam yang marak di Dunia Barat pada masa sekarang.

Keempat mualaf itu adalah:
* Yusuf Islam (Cat Stevens): mantan superstar rock dunia yang mengundurkan diri dari dunia musik untuk mempelajari Islam, dan kini aktif berdakwah melalui kegiatan pendidikan dan sosial.

* Ingrid Mattson: cendekiawati pemimpin ISNA (Islamic Society of North America)--organisasi Muslim terbesar di Amerika--yang sempat menjadi ateis sebelum akhirnya terpesona oleh Al-Quran.

* Keith Ellison: Aktivis HAM dan Muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS.

* Hamza Yusuf Hanson: ulama asli kelahiran AS yang mendalami khazanah ilmu-ilmu Islam klasik dan kini giat mengampanyekan Islam damai ke publik Barat.

Seeking Truth Finding Islam merupakan buku kedua saya. Sebagaimana Barack Hussein Obama (2008), buku ini lahir atas prakarsa Ahmad Baiquni (aka Ibeq), editor penerbit Mizan. Waktu awal-awal menyusun, kami sempat mendiskusikan banyak nama yang akan dijadikan profil, menimbang bagaimana kiprah mereka, mengira-ngira citra dan pandangan publik terhadap mereka, dengan harapan bisa menyaring sekitar 6-10 orang.

Berbagai pertimbangan, terutama soal akses informasi dan peran mereka, akhirnya memaksa saya hanya bisa menulis empat orang tersebut. Sebenarnya minimal ada dua orang lagi yang sangat ingin saya tulis perjalanan religiositasnya, yaitu Frithjof Schuon dan Charles le Gai Eaton. Tapi saya kehabisan energi dan pikiran, terus menghentikan niat itu. Lagi pula, siapa yang bakal tertarik kepada Schuon dan Gai Eaton, selain sesama orang spooky?

Untuk menaikkan daya tawar isi buku, saya berusaha maksimal memunculkan drama perjalanan hidup keempat orang ini, terutama sekali pertarungan spiritual dan pergolakan batin sebelum memeluk Islam. Sebagai "tambahan" saya menulis esai cukup panjang tentang berbagai aspek convert ke dalam Islam.

Saya juga sempat menghubungi Ingrid Mattson via email tentang niat menulis profil beliau. Yang menjawab ternyata asistennya. Kami sempat email-emailan beberapa kali. Intinya, beliau bersedia bila harus diwawancarai via email. Tapi niat itu pun gagal terlaksana, sebab sang asisten memberi informasi cukup, sementara di Internet kisah perjalanan keyakinan spiritual Ingrid tersedia cukup banyak.

Dari sisi penulisan, sekali lagi saya mendapat pengalaman berharga tentang hubungan antara penulis dan penyunting (editor). Karena melampiaskan keyakinan dan pikiran tentang agama, pada draft awal yang saya berikan, ternyata saya kerap memunculkan sinisme terhadap agama, sampai menurut Ibeq, bahasa saya cenderung kasar dan malah berpotensi bisa menjelek-jelekkan agama. Ini mengkhawatirkan.

"Bagaimana orang bakal tertarik kepada Islam atau agama lain kalau kamu menulisnya seperti ini?" kata dia waktu kami membicarakan draft pertama. Saya tertawa.

Misi buku ini memang berusaha menunjukkan bahwa agama bisa menjadi alternatif jalan kebaikan di tengah kekacauan dunia. Sementara istilah "convert" ternyata tidak selalu identik dengan pindah ke agama lain, tetapi bisa juga berarti menjalani intensitas yang lebih besar terhadap religiositas daripada semula.

Pelajaran dari sana ialah editor yang jeli dan memiliki sense bahasa kuat bisa diandalkan sebagai kawan untuk menghasilkan karya yang cukup bertanggung jawab. Editor bisa jadi "indra pertama" mewakili publik pembaca sekaligus kepentingan penerbit. Sebagai wakil penerbit, dia akan memperhatikan kesantunan, kejernihan isi, cara berargumen, dan menuturkan yang baik dan kena.

Untuk kepentingan promosi buku ini, pada Senin, 30 Maret lalu saya mampir ke Masjid Laotze, Bandung menjajaki kemungkinan mengadakan diskusi atau bedah buku bertopik tentang mualaf. Sambutan mereka ramah. Sementara jauh-jauh hari sebelumnya, saya sudah berharap hal serupa pada bagian promosi Mizan. Mereka malah usul agar acara seperti itu kalau bisa menghadirkan tokoh mualaf terkemuka dan bisa membicarakan dialog antaragama secara adil, proporsional, dan terbuka.

Membicarakan agama memang sensitif. Jangankan antaragama serumpun seperti agama-agama Ibrahimik (Abrahamic religion) yang pelik, satu agama beda aliran saja bisa runyam. Saya berharap Seeking Truth Finding Islam menyumbang sesuatu bagi kedewasaan beragama, sesederhana apa pun bentuknya.[]

Copyright © 2008 BUKU INCARAN oleh Anwar Holid

Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung, blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

KONTAK: wartax@yahoo.com Tel.: (022) 2037348 HP: 085721511193 Panorama II No. 26 B Bandung 40141

Situs terkait:
http://www.mizan.com

1 comment:

M.Iqbal Dawami said...

Buku ini kok gak nongol-nongol ke rumahku, kang. Padahal, aku pengen tahu apa sih yang mereka temukan dalam Islam, sehingga mereka menjadi duta Islam. Yah, mungkin belum rezekiku :)