[WORLD BOOK DAY 2009]
Merayakan Keragaman di Hari Buku Dunia
---Anwar Holid
BANDUNG - Saya merayakan Hari Buku Dunia (World Book Day) 2009 dengan datang ke perpustakaan Balepustaka, Bandung. Di sana saya mengembalikan buku, cari-cari buku lain yang mau dipinjam, baca koran, menyapa teman-teman, dan lihat-lihat bazar buku bertema agama dan pluralisme di lantai tiga.
Saya sejak awal naksir berat The Story of Philosophy (Bryan Magee) terbitan Kanisius yang dipajang di bazar. Tapi entah kapan saya bisa beli buku seharga tiga ratus ribu lebih itu. Apalagi keuangan saya sekarang lagi kacau. Saya sudah lihat dan baca-baca edisi Inggris buku itu sekitar dua tahun lalu, pinjam dari teman yang bawa dari Belanda, dan takjub bahwa Kanisius menerbitkan edisi Indonesianya. Dulu, Mizan menerbitkan karya Bryan Magee lain, yaitu Memoar Seorang Filosof yang amat tebal dan entah apa buku itu mendapat perhatian pantas dari pembaca Indonesia.
The Story of Philosophy merupakan edisi luks pengantar menuju alam filsafat. Magee tetap menempuh kekhasan dunia filsafat yang harus diakui memang relatif serius dan lebih menguras pikiran, tetapi dia pandai membuat pembaca senang dan nyaman. Caranya ialah mendesain buku itu secara elegan, membubuhi banyak gambar yang relevan dengan setiap subjek pembahasan, ditambah boks-boks khusus untuk berbagai topik, kutipan yang kuat, dan menyodorkan hal-hal trivial yang informatif. Walhasil, pengantar ini tidak jatuh menjadi komik dan tetap memperlihatkan wajah asli tradisi filsafat, sementara ilustrasinya betul-betul pilihan.
Ada banyak buku pengantar filsafat, baik yang serius-akademik, disajikan secara komik (diterbitkan juga oleh Kanisius dan Erlangga), atau disamarkan dalam fiksi seperti Dunia Sophie (Jostein Gaarder.) Saya mengidam: alangkah senang bila punya The Story of Philosophy. Untuk sementara saya sudah senang dengan melihat-lihat lagi setiap kali ke Balepustaka, karena edisi Indonesia buku itu disimpan di ruang referensi yang hanya bisa dibaca di tempat.
Balepustaka mengusung tema PUSPAWARNA PUSTAKA--Keberagaman untuk Semua selama merayakan WORLD BOOK DAY BANDUNG 2009. Bekerja sama dengan Dipan Senja, mulai Maret-April lalu mereka menyelenggarakan Workshop Buku ‘5 in One’: Basic Writing, yang membahas berbagai aspek dasar penulisan fiksi dan nonfiksi dengan pemateri Adenita, Anjar, Anwar Holid, Evi Sri Rezeki, Hermawan Aksan, Kurniasih, Leo, dan Meldi Rendra. Puncak acara hari ini diisi dengan talkshow tentang film dan toleransi agama, ditambah pemutaran enam film bertema sama.
Perpustakaan Balepustaka berlokasi di Lt. 2 Gedung Pastoral Keuskupan Bandung, Jalan Jawa No.6. Gedung ini ada di kompleks Gereja Katedral. Perpustakaan ini terbuka untuk umum, menyediakan banyak buku dan majalah, termasuk film, musik, dan layanan Internet. Fasilitas di gedung ini juga memadai. Balepustaka bisa memenuhi kebutuhan orang akan bacaan umum yang beredar sekarang. Mereka langganan banyak majalah dan koran umum, misalnya Bobo, Femina, Basis, dan Pikiran Rakyat. Bagi saya, Balepustaka merupakan alternatif terbaik setelah Rumah Buku. Dari Balepustaka saya pinjam banyak buku manajemen, self help, agama, psikologi, dan yang tak disediakan Rumah Buku.[]
Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.
Di posting lain, artikel ini berjudul "Ngidam The Story of Philosophy di Hari Buku Dunia."
KONTAK TERKAIT:
Perpustakaan Balepustaka
Lt. 2 Gedung Pastoral Keuskupan Bandung
Jalan Jawa No.6 Bandung
Telp: 022-4207232
Dipan Senja
Jalan Bojong Kaler 37 B
022 - 70990497
http://lawangbuku.multiply.com
Merayakan Keragaman di Hari Buku Dunia
---Anwar Holid
BANDUNG - Saya merayakan Hari Buku Dunia (World Book Day) 2009 dengan datang ke perpustakaan Balepustaka, Bandung. Di sana saya mengembalikan buku, cari-cari buku lain yang mau dipinjam, baca koran, menyapa teman-teman, dan lihat-lihat bazar buku bertema agama dan pluralisme di lantai tiga.
Saya sejak awal naksir berat The Story of Philosophy (Bryan Magee) terbitan Kanisius yang dipajang di bazar. Tapi entah kapan saya bisa beli buku seharga tiga ratus ribu lebih itu. Apalagi keuangan saya sekarang lagi kacau. Saya sudah lihat dan baca-baca edisi Inggris buku itu sekitar dua tahun lalu, pinjam dari teman yang bawa dari Belanda, dan takjub bahwa Kanisius menerbitkan edisi Indonesianya. Dulu, Mizan menerbitkan karya Bryan Magee lain, yaitu Memoar Seorang Filosof yang amat tebal dan entah apa buku itu mendapat perhatian pantas dari pembaca Indonesia.
The Story of Philosophy merupakan edisi luks pengantar menuju alam filsafat. Magee tetap menempuh kekhasan dunia filsafat yang harus diakui memang relatif serius dan lebih menguras pikiran, tetapi dia pandai membuat pembaca senang dan nyaman. Caranya ialah mendesain buku itu secara elegan, membubuhi banyak gambar yang relevan dengan setiap subjek pembahasan, ditambah boks-boks khusus untuk berbagai topik, kutipan yang kuat, dan menyodorkan hal-hal trivial yang informatif. Walhasil, pengantar ini tidak jatuh menjadi komik dan tetap memperlihatkan wajah asli tradisi filsafat, sementara ilustrasinya betul-betul pilihan.
Ada banyak buku pengantar filsafat, baik yang serius-akademik, disajikan secara komik (diterbitkan juga oleh Kanisius dan Erlangga), atau disamarkan dalam fiksi seperti Dunia Sophie (Jostein Gaarder.) Saya mengidam: alangkah senang bila punya The Story of Philosophy. Untuk sementara saya sudah senang dengan melihat-lihat lagi setiap kali ke Balepustaka, karena edisi Indonesia buku itu disimpan di ruang referensi yang hanya bisa dibaca di tempat.
Balepustaka mengusung tema PUSPAWARNA PUSTAKA--Keberagaman untuk Semua selama merayakan WORLD BOOK DAY BANDUNG 2009. Bekerja sama dengan Dipan Senja, mulai Maret-April lalu mereka menyelenggarakan Workshop Buku ‘5 in One’: Basic Writing, yang membahas berbagai aspek dasar penulisan fiksi dan nonfiksi dengan pemateri Adenita, Anjar, Anwar Holid, Evi Sri Rezeki, Hermawan Aksan, Kurniasih, Leo, dan Meldi Rendra. Puncak acara hari ini diisi dengan talkshow tentang film dan toleransi agama, ditambah pemutaran enam film bertema sama.
Perpustakaan Balepustaka berlokasi di Lt. 2 Gedung Pastoral Keuskupan Bandung, Jalan Jawa No.6. Gedung ini ada di kompleks Gereja Katedral. Perpustakaan ini terbuka untuk umum, menyediakan banyak buku dan majalah, termasuk film, musik, dan layanan Internet. Fasilitas di gedung ini juga memadai. Balepustaka bisa memenuhi kebutuhan orang akan bacaan umum yang beredar sekarang. Mereka langganan banyak majalah dan koran umum, misalnya Bobo, Femina, Basis, dan Pikiran Rakyat. Bagi saya, Balepustaka merupakan alternatif terbaik setelah Rumah Buku. Dari Balepustaka saya pinjam banyak buku manajemen, self help, agama, psikologi, dan yang tak disediakan Rumah Buku.[]
Anwar Holid, bekerja sebagai editor, penulis, & publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.
Di posting lain, artikel ini berjudul "Ngidam The Story of Philosophy di Hari Buku Dunia."
KONTAK TERKAIT:
Perpustakaan Balepustaka
Lt. 2 Gedung Pastoral Keuskupan Bandung
Jalan Jawa No.6 Bandung
Telp: 022-4207232
Dipan Senja
Jalan Bojong Kaler 37 B
022 - 70990497
http://lawangbuku.multiply.com
No comments:
Post a Comment